Takeda dan Good Doctor Berkolaborasi Memperluas Layanan Vaksinasi DBD untuk mendukung Nol Kematian Akibat Dengue pada Tahun 2030
Takeda dan Good Doctor Berkolaborasi Memperluas Layanan Vaksinasi DBD untuk mendukung Nol Kematian Akibat Dengue pada Tahun 2030
- Sejak pertama kali ditemukan di Indonesia pada 1968, angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) terus meningkat. Data Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan jumlah kasus demam berdarah di Indonesia pada 2022 mencapai 143.266 kasus dengan 1.237 kematian, hampir dua kali lipat dari jumlah kasus demam berdarah pada 2021 yang mencapai 73.518 kasus dengan 705 kematian.
- Takeda berkomitmen untuk memerangi demam berdarah dengue melalui akses yang luas terhadap upaya pencegahan seperti vaksinasi DBD dan mendukung kerjasama publik-swasta yang komprehensif untuk mencapai tujuan Indonesia yaitu nol kematian akibat demam berdarah dengue pada tahun 2030. Baru-baru ini, Takeda berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan meluncurkan kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD untuk mengajak masyarakat menggiatkan pencegahan dengue.
- Good Doctor Technology (Good Doctor) mendukung kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD melalui edukasi dan pencegahan inovatif berupa layanan vaksinasi bagi mitra korporasinya. Kerja sama ini sejalan dengan misi Good Doctor untuk memberikan akses akan layanan kesehatan berkualitas untuk para pengguna di Indonesia.
Jakarta, 10 Oktober 2023— Takeda bermitra dengan layanan kesehatan berbasis teknologi Good Doctor menandatangani perjanjian kerjasama untuk memperluas akses terhadap layanan vaksinasi Demam Berdarah Dengue (demam berdarah / dengue / DBD) guna menjangkau lebih banyak masyarakat dan menyukseskan tujuan pemerintah Indonesia untuk mencapai nol kematian akibat dengue pada tahun 2030. Melalui kerja sama tersebut, Good Doctor menjadi mitra resmi Takeda untuk memberikan edukasi dan menyediakan layanan vaksinasi DBD bagi karyawan, keluarga karyawan, dan komunitas mereka yang merupakan mitra korporasi Good Doctor.
Andreas Gutknecht, Presiden Direktur, PT Takeda Innovative Medicines, mengatakan, “Takeda berkomitmen untuk memerangi demam berdarah dengue dengan akses yang luas terhadap vaksinasi dan dengan mendukung kerja sama publik-swasta yang komprehensif untuk mencapai tujuan Indonesia yaitu nol kematian akibat dengue pada tahun 2030. Dalam menjalankan komitmen tersebut, kami berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah dan swasta. Kali ini, kami bermitra dengan Good Doctor untuk memberikan akses yang lebih besar bagi masyarakat untuk mendapatkan perlindungan terhadap DBD yang lebih komprehensif dengan vaksinasi.. Kami melihat Good Doctor berfokus pada kesehatan karyawan melalui kemitraan B2B (business-to-business). Kerja sama yang dijalin Good Doctor dengan banyak mitra korporat dapat mempercepat adopsi vaksinasi sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang terlindungi dari DBD dan pada akhirnya menyukseskan program pemerintah dalam penanggulangan demam berdarah dengue.”
Chief Executive Officer PT Good Doctor Technology, Danu Wicaksana, mengatakan, “Kami merasa terhormat karena Takeda memberikan kepercayaan kepada kami untuk mengimplementasikan kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD dalam menyukseskan program pemerintah melawan DBD. Kami melaksanakan kampanye ini melalui edukasi dan vaksinasi kepada karyawan kami serta mitra korporasi kami. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia terhadap vaksinasi DBD memperkuat keyakinan kami bahwa vaksinasi merupakan salah satu langkah pencegahan penting untuk melindungi diri sekaligus melindungi orang-orang di sekitar kita dari DBD. Sebagai pionir dalam pelayanan vaksinasi DBD untuk korporasi, kami terus mendorong para mitra perusahaan yang ingin melindungi para karyawan, keluarga, dan komunitas mereka dengan vaksinasi dapat bekerja sama dengan Good Doctor. Kerja sama ini sekaligus menunjukkan bahwa kami sudah melaksanakan tanggung jawab kami untuk turut mengatasi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia dan dunia serta sejalan dengan prioritas Kementerian Kesehatan untuk bukan hanya mengobati orang sakit, namun juga menjaga kesehatan masyarakat.”
Sejalan dengan kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD, Good Doctor menyadari bahwa penanggulangan DBD harus dilakukan secara komprehensif. Oleh karena itu, selain menyediakan layanan vaksinasi bagi mitra korporasinya, Good Doctor mendorong mitra korporasinya untuk menerapkan 3M Plus di lingkungan kerja mereka. Misalnya, mengimbau karyawan untuk menjaga kebersihan kantor, rutin memeriksa sisa air di dispenser dan apabila mengunjungi fasilitas offline menggunakan mosquito repellent untuk menghindari gigitan nyamuk.
Kontak Media:
FORUM NGOBRAS | [email protected] | 0822-25607961
Prasanti Dhewi | [email protected] | 0822-99712737
Ferdo Pratama (Communications Manager Takeda) | [email protected] | +62-811-201-9927
Lampiran tambahan:
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang biasa disebut masyarakat dengan demam berdarah masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Pada awal 2020, WHO memasukkan dengue sebagai salah satu ancaman kesehatan global. Dengue telah menjadi penyakit endemis di lebih dari 100 negara wilayah WHO dan Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak paling parah.
Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia menjadi tempat yang sangat mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang menjadi sumber penyakit DBD. Sejak DBD pertama kali ditemukan di Indonesia pada 1968, penyakit ini belum terkendali dengan baik di mana prevalensi global saat ini 50 kali lebih besar dibandingkan 50 tahun lalu. Kasus DBD di Indonesia pun terus mengalami peningkatan dengan angka kejadian pada tahun 2022 hampir dua kali lipat lebih besar dibandingkan 2021 dengan 143.266 berbanding 73.518.
Peningkatan kasus DBD, seperti dilansir dari website Kementerian Kesehatan, Sehat Negeriku, disebabkan oleh perubahan karakteristik penularan nyamuk penyebab dengue. Jika dulu nyamuk penyebab dengue lebih banyak ditemui saat musim hujan, kini apa pun musimnya nyamuk itu tetap bisa ditemukan.
Dengan kondisi iklim Indonesia dan perubahan karakteristik nyamuk penyebab DBD, siapa pun di Indonesia berisiko mengalami penyakit ini, tanpa memandang usia, tempat tinggal, dan gaya hidup.
Bahkan, seseorang yang sudah sembuh dari DBD, bukan tidak mungkin terinfeksi lagi. Menurut WHO, DBD terkadang dapat menyebabkan kasus yang lebih parah, bahkan kematian. Seseorang yang terinfeksi DBD untuk kedua kalinya mempunyai risiko lebih besar terkena demam berdarah parah yang ditandai dengan sakit perut yang parah, muntah terus-menerus, pernapasan cepat, gusi atau hidung berdarah, kelelahan, kegelisahan, darah dalam muntahan atau tinja, menjadi sangat haus, kulit pucat dan dingin, serta merasa lemah. Berbagai gejala ini sering kali muncul setelah demamnya hilang.
Untuk mengatasi DBD, pemerintah telah melakukan berbagai upaya. Mulai dari Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) dengan serentak meluangkan waktu 10 menit, pada pukul 10, selama minimal 10 minggu setiap hari Minggu untuk melaksanakan 3M Plus (menguras, menutup, mendaur ulang) dan kegiatan lain untuk mencegah penularan infeksi dengue, vaksinasi mandiri bekerja sama dengan pihak organisasi profesi di Indonesia hingga pemanfaatan inovasi vektor berupa teknologi Wolbachia. Penanggulangan DBD bukan hanya tugas pemerintah, namun juga merupakan kerja besar yang harus dilakukan bersama sesuai dengan kekuatan di bidangnya masing-masing.
Berdasarkan Laporan Tahunan 2022 Demam Berdarah Dengue Kementerian Kesehatan, kasus dengue dapat ditemukan di hampir seluruh kota dan kabupaten di Indonesia. Kasus dengue terjadi berimbang pada perempuan (49%) dan laki-laki (51%). Sebagian besar kasus dengue terjadi pada kelompok usia 15—44 tahun (39%). Sementara itu, kematian akibat dengue lebih dominan pada perempuan (55%) dan di kelompok usia yang lebih muda, yaitu 5—14 tahun (45%).
Data tersebut memperlihatkan bahwa kelompok usia 15—44 tahun dan kelompok usia 5—14 tahun merupakan kelompok prioritas yang perlu dilindungi untuk menekan kejadian kasus DBD sekaligus mencegah kematian. Oleh karena itu, ketersediaan vaksin DBD untuk usia 6—45 tahun dapat dimanfaatkan sebagai pencegahan inovatif terhadap DBD di samping edukasi yang terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya DBD.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) telah merekomendasikan vaksinasi demam berdarah dapat digunakan pada rentang umur 6—45 tahun.
Referensi
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI. (2023). Laporan tahunan 2022 demam berdarah dengue. http://p2p.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2023/06/FINAL_6072023_Layout_DBD-1.pdf
Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2023, Juni 5). Jadwal imunisasi anak IDAI 2023. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022, Desember 11). Situasi dengue di Indonesia pada minggu ke 48 tahun 2022. https://p2pm.kemkes.go.id/publikasi/infografis/situasi-dengue-di-indonesia-pada-minggu-ke-48-tahun-2022
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023, Agustus 23). Info DBD minggu ke 33 tahun 2023. https://p2pm.kemkes.go.id/publikasi/infografis/info-dbd-minggu-ke-33-tahun-2023
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023, September 10). Kemenkes kolaborasi dengan kaukus kesehatan DPR RI, luncurkan KOBAR lawan dengue. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230909/0643815/kemenkes-kolaborasi-dengan-kaukus-dpr-ri-luncurkan-kobar-lawan-dengue/
Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). (2023). Jadwal imunisasi dewasa: Rekomendasi satgas imunisasi dewasa PAPDI tahun 2023. https://satgasimunisasipapdi.com/jadwal-imunisasi-dewasa/
WHO. (2023, March 17). Dengue and severe dengue. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
Tentang Kampanye
Ayo3mplusVaksinDBD
"#Ayo3mplusVaksinDBD" adalah kampanye kesadaran masyarakat yang di luncurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Takeda dalam rangka meningkatkan kesadaran akan bahaya demam berdarah dengue (DBD / dengue / infeksi dengue) serta pencegahan komprehensif melawan dengue dengan 3m plus yaitu, menguras tempat penampungan air; menutup tempat-tempat penampungan air; mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia; serta poin plus seperti menanam tanaman penangkal nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, pembersihan linkungan dst; dan dilengkapi dengan pencegahan inovatif, vaksinasi DBD mandiri. Untuk informasi lebih lanjut dan kegiatan #Ayo3mplusVaksinDBD, silahkan kunjungi website www.cegahdbd.com, sosial media @cegahdbd.id (Instagram), Cegah Demam Berdarah (facebook), dan Youtube CegahDBD,
Tentang Good Doctor Technology Indonesia
Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) adalah penyedia layanan kesehatan terpadu berbasis teknologi yang memiliki visi ‘Satu Dokter untuk Setiap Keluarga di Indonesia’. Good Doctor bekerja sama dengan Grab untuk menyediakan layanan telemedis terpadu, yaitu GrabHealth powered by Good Doctor dengan misi memberikan akses akan layanan kesehatan berkualitas untuk para pengguna di Indonesia. Dengan didukung oleh lebih dari 6.000 dokter terdaftar dan 4.000 apotek, rumah sakit, dan laboratorium kesehatan resmi terpercaya di lebih dari 100 kota di Indonesia, Good Doctor siap untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat. Good Doctor adalah mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam usaha percepatan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia sejak Maret 2020 lalu. Setelah sukses bermitra dengan Grab Indonesia dalam menghadirkan solusi layanan kesehatan, Good Doctor meluncurkan aplikasinya pada Maret 2021 sebagai wujud komitmen berkelanjutan untuk memajukan layanan kesehatan berbasis aplikasi dan membangun ekosistem digital di bidang kesehatan. Layanan Good Doctor memberikan solusi perawatan kesehatan 24/7 yang lengkap melalui fitur Konsultasi Medis, layanan e-commerce Obat dan Produk Kesehatan untuk pembelian dan pengiriman mitra dengan lebih dari 4.000 apotek, rumah sakit, dan laboratorium kesehatan resmi, dan Artikel Kesehatan, konten tentang kesehatan, tip, dan gaya hidup yang dikurasi oleh tim dokter. Sebagai platform penyedia layanan kesehatan online terkemuka, Good Doctor memiliki ribuan spesialis medis dalam platformnya dengan lebih dari 26 departemen spesialisasi klinis yang berbeda, serta ribuan dokter umum.
Good Doctor juga telah meluncurkan aplikasi Good Doctor yang dapat diunduh secara gratis di Google PlayStore maupun iOS App Store. Kunjungi kami di www.gooddoctor.co.id.
Tentang Takeda
Takeda Pharmaceutical Company Limited adalah perusahaan biofarmasi terkemuka berbasis-nilai, penelitian dan pengembangan (R&D), dari Jepang, yang berkomitmen untuk menemukan dan menghadirkan perawatan terkini, yang sejalan dengan komitmen kami kepada para pasien (Patients), orang-orang Takeda (People), dan juga bumi (Planet) ini. Takeda berfokus kepada upaya R&D di berbagai area terapetik, termasuk: Oncology, Rare Diseases, Inflammatory Bowel Disease dan Haemophilia. Kami juga menginvestasikan R&D dalam pengembangan Vaksin. Kami berfokus untuk mengembangkan obat-obatan inovatif yang berkontribusi untuk memberikan perbedaan dalam perawatan dan kualitas hidup pasien dengan riset terhadap pilihan perawatan dan menggunakan kemampuan dan keahlian R&D kami untuk menciptakan lini perawatan (pipeline) yang luas. Takeda berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan bekerjasama dengan para mitra kami di layanan kesehatan di 80 negara di dunia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://www.takeda.com.
Pemberitahuan Penting
Untuk tujuan pemberitahuan ini, “siaran pers” berarti dokumen ini, setiap presentasi lisan, setiap sesi tanya jawab, dan setiap materi tertulis atau lisan yang dibahas atau didistribusikan oleh Takeda Pharmaceutical Company Limited (“Takeda”) terkait rilis ini.
Siaran pers ini (termasuk setiap pengarahan lisan dan setiap pertanyaan-dan-jawaban sehubungan dengan itu) bukan merupakan promosi komersial atau kampanye untuk mempromosikan produk dan tidak dimaksudkan untuk, dan bukan merupakan, mewakili atau membentuk bagian dari setiap penawaran, undangan atau ajakan dari setiap penawaran untuk membeli, atau memperoleh, berlangganan, menukar, menjual atau dengan cara lain melepaskan, produk atau sekuritas apa pun atau permintaan suara atau persetujuan apa pun di yurisdiksi mana pun. Tidak ada saham atau sekuritas lain yang ditawarkan kepada publik melalui siaran pers ini. Penawaran sekuritas tidak boleh dilakukan di Amerika Serikat kecuali sesuai dengan pendaftaran berdasarkan Undang-Undang Sekuritas AS tahun 1933, sebagaimana diubah, atau pengecualian darinya. Siaran pers ini diberikan (bersama-sama dengan informasi lebih lanjut yang dapat diberikan kepada penerima) dengan syarat bahwa itu hanya digunakan oleh penerima untuk tujuan informasi (dan bukan untuk evaluasi investasi, akuisisi, pelepasan atau transaksi lainnya). Kegagalan untuk mematuhi pembatasan ini dapat merupakan pelanggaran terhadap undang-undang sekuritas yang berlaku.
Perusahaan di mana Takeda secara langsung dan tidak langsung memiliki investasi adalah entitas yang terpisah. Dalam siaran pers ini, "Takeda" kadang-kadang digunakan untuk kenyamanan di mana referensi dibuat untuk Takeda dan anak perusahaannya secara umum. Demikian juga, kata “kami”, “kami” dan “milik kami” juga digunakan untuk merujuk pada anak perusahaan secara umum atau mereka yang bekerja untuk mereka. Ungkapan-ungkapan ini juga digunakan di mana tidak ada tujuan yang berguna dengan mengidentifikasi perusahaan atau perusahaan tertentu.
Forward-Looking Statements
Siaran pers ini dan materi apa pun yang didistribusikan sehubungan dengan siaran pers ini dapat berisi pernyataan, keyakinan, atau opini mengenai bisnis Takeda di masa depan, posisi Takeda di masa depan, dan hasil operasi bisnis, termasuk perkiraan, prakiraan, target, dan rencana Takeda. Tanpa batasan, pernyataan berorientasi ke depan sering kali menyertakan kata-kata seperti “target”, “rencana”, “percaya”, “berharap”, “berlanjut”, “mengharapkan”, “bertujuan”, “berniat”, “memastikan”, “akan ”, “mungkin”, “seharusnya”, “bisa” “mengantisipasi”, “memperkirakan”, “memproyeksikan” atau ekspresi serupa ataupun bentuk negatifnya. Pernyataan berorientasi ke depan ini didasarkan pada asumsi tentang banyak faktor penting, termasuk berikut ini, yang dapat menyebabkan hasil aktual berbeda secara material dari yang diungkapkan atau tersirat oleh pernyataan berwawasan ke depan: keadaan ekonomi seputar bisnis global Takeda, termasuk kondisi ekonomi umum di Jepang dan Amerika Serikat; tekanan dan perkembangan persaingan; perubahan hukum dan peraturan yang berlaku, termasuk reformasi perawatan kesehatan global; tantangan yang melekat dalam pengembangan produk baru, termasuk ketidakpastian keberhasilan klinis dan keputusan otoritas pengatur dan waktunya; ketidakpastian keberhasilan komersial untuk produk baru dan yang sudah ada; kesulitan atau penundaan manufaktur; fluktuasi suku bunga dan nilai tukar mata uang; klaim atau kekhawatiran mengenai keamanan atau kemanjuran produk yang dipasarkan atau calon produk; dampak krisis kesehatan, seperti pandemi virus corona baru, pada Takeda dan pelanggan serta pemasoknya, termasuk pemerintah asing di negara tempat Takeda beroperasi, atau pada aspek lain dari bisnisnya; waktu dan dampak dari upaya integrasi pasca-merger dengan perusahaan yang diakuisisi; kemampuan untuk mendivestasikan aset yang bukan merupakan inti dari operasi Takeda dan waktu divestasi tersebut; dan faktor lain yang diidentifikasi dalam Laporan Tahunan terbaru Takeda pada Formulir 20-F dan laporan Takeda lainnya yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, tersedia di situs web Takeda di: https://www.takeda.com/investors/sec-filings/ atau di www.sec.gov. Takeda tidak berkewajiban untuk memperbarui pernyataan berorientasi ke depan yang terkandung dalam siaran pers ini atau pernyataan berorientasi ke depan lainnya yang mungkin dibuat, kecuali sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang atau peraturan bursa. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator hasil di masa mendatang dan hasil atau pernyataan Takeda dalam siaran pers ini mungkin bukan indikasi, dan bukan merupakan perkiraan, prakiraan, jaminan, atau proyeksi hasil Takeda di masa mendatang.
Informasi medis
Siaran pers ini berisi informasi tentang produk yang mungkin tidak tersedia di semua negara, atau mungkin tersedia di bawah merek dagang yang berbeda, untuk indikasi yang berbeda, dalam dosis yang berbeda, atau dalam kekuatan yang berbeda. Tidak ada yang terkandung di sini yang dapat dianggap sebagai ajakan, promosi, atau iklan untuk obat resep apa pun termasuk yang sedang dikembangkan.
VV-MEDMAT-93708|Oct 2023