Takeda dan PKJS UI Tingkatkan Kesadaran Tentang Peran Penting Perempuan dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Takeda dan PKJS UI Tingkatkan Kesadaran Tentang Peran Penting Perempuan dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Indonesia


Calendar
March 23, 2022

Takeda logo

Pusat Kajian Jaminan Sosial

Perhatian: Siaran pers ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Siaran pers tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis atau iklan/promosi.

  • Hari Perempuan Internasional merupakan tonggak penting untuk merayakan berbagai pencapaian perempuan di seluruh dunia. Hari tersebut juga menjadi tonggak penting untuk meningkatkan kesadaran akan peran perempuan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di Indonesia.
  • Pemerintah Indonesia menyadari bahwa perempuan berperan penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), terutama dalam hal pencegahan gizi buruk yang dapat menyebabkan stunting, kematian ibu serta bayi.
  • Takeda mendukung peran penting perempuan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat melalui solusi Kesehatan yang inovatif, seperti vaksin demam berdarah dan juga inisitiatf CSR global yang ditujukan untuk perempuan dan juga anak-anak.

Jakarta, 23 Maret 2023 – Memperingati Hari Perempuan Internasional, Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS UI) (bagian dari Center for Strategic and Global Studies, School of Strategic and Global Studies, Universitas Indonesia) yang didukung oleh Takeda mengadakan talkshow dengan tema “Kepemimpinan Perempuan dalam Kesehatan Masyarakat” (Women’s Leadership in Public Health). Talkshow ini menghadirkan tokoh perempuan dari berbagai pemangku kepentingan termasuk swasta dan pemerintah untuk membahas pentingnya peran perempuan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

(Badan Pusat Statistik – BPS) telah menetapkan beberapa indikator kesehatan untuk mengukur kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. Beberapa di antaranya adalah gizi buruk yang dapat menyebabkan stunting, tingkat kematian ibu dan kematian bayi. Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (2021), tercatat prevalensi stunting balita di Indonesia sebesar 24,4%, angka tersebut masih jauh lebih tinggi dari batas toleransi WHO yaitu 20% untuk stunting.

Takeda mengakui peran perempuan dalam mendorong percepatan peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia dan berbagai negara di dunia. “Di Takeda kami memahami bahwa kesehatan dan kesejahteraan masyarakat terikat erat dengan akses mereka terhadap nutrisi dan masyarakat sekitar di mana mereka tinggal dan bekerja” kata Ramona Sequeira, President Global Portfolio Division, Takeda. “Oleh karena itu, penting bagi kami untuk bekerja sama dengan mitra-mitra lokal untuk mempelajari apa yang dibutuhkan masyarakat dan juga bekerja sama untuk mengembangkan solusi inovatif yang akan memberikan dampak positif yang panjang untuk kesehatan dan kesejahteraan sosial baik individual and masyakat luas.

Takeda pada tahun 2022 meluncurkan empat program Corporate Social Responsibility global di seluruh dunia, tiga di antaranya menyertakan Indonesia sebagai salah satu wilayah program. Program tersebut adalah (1) program lima tahun untuk memastikan perkembangan kognitif anak dengan menghentikan keracunan timbal; (2) program empat tahun untuk memenuhi kebutuhan esehatan reproduksi perempuan dan anak perempuan dengan meningkatkan akses terhadap perawatan berkelanjutan yang berfokus pada perempuan; dan (3) program empat tahun yang bertujuan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan yang disebut “Perempuan di Pusat”

“Perempuan perlu memaksimalkan peran pentingnya dalam mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat. Perhatian utama kami adalah memastikan bahwa perempuan dapat terinformasi dengan baik dan memastikan bahwa mereka dapat mengambil peran tersebut secara optimal, ”kata Ir. Aryana Satrya, M.M, Ph.D, Ketua PKJS-UI.

Angka kematian ibu dan anak tentunya menjadi perhatian utama yang perlu disikapi dalam upaya peningkatan indikator kesehatan negara. Beberapa cara pencegahan yang tersedia untuk melindungi kesehatan anak adalah imunisasi dan vaksinasi penyakit menular yang terbukti dapat menghindari penyakit serius bahkan kematian.

“Kami percaya bahwa ibu memainkan peran penting dalam memastikan kesehatan anak-anak mereka dan karenanya, mereka perlu memiliki pengetahuan tentang sarana yang tersedia seperti imunisasi dan vaksinasi. Ibu perlu mengetahui apa saja yang dibutuhkan anaknya agar dapat menerima imunisasi yang dianjurkan. Lebih lanjut, vaksinasi juga membantu membentuk kekebalan tubuh pada anak untuk mencegah infeksi yg berat, membuat cacat dan mengancam nyawa. Dengan demikian, kita yakin dapat mendorong peningkatan kesehatan masyarakat,” ujar dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K), M.Sc. Dokter Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi Tropis.

Kami sangat mengapresiasi upaya PKJS-UI bersama mitra dalam menyelenggarakan acara ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran perempuan dalam kesehatan masyarakat di Indonesia. Kami berharap acara ini dapat membuka pintu kerjasama lebih lanjut dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat khususnya perempuan di Indonesia,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Kita berkomitmen bersama untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia melalui RPJMN untuk menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 183 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2024. Kita semua menyadari bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia dalam hal pencegahan gizi buruk yang dapat menyebabkan stunting, angka kematian ibu dan juga angka kematian bayi. Oleh karena itu, kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk mencapai tujuan tersebut. Mari kita jadikan ini upaya kita bersama sebagai suatu GERAKAN BERSAMA", dr. Siti Nadia menambahkan.

Talkshow ini juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor swasta maupun pemerintah. Para pembicara antara lain Ramona Sequeira, President Global Portfolio Division, Takeda; dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; Dr. dr. Brian Sriprahastuti, MPH, Staff Khusus Kantor Presiden Republik Indonesia., Margaret Aliyatul Maimunah, S.S., M.Si, Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama/NU; dr. Asih Eka Putri, MPPM, Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional; Dr. dr. Brian Sriprahastuti, MPH, Staff Khusus Kantor Presiden Republik Indonesia; Suci Arumsari, Presiden Direktur dan Co-Founder Alodokter; dan dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Penyakit Infeksi Tropis.

Tentang PKJS

Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) merupakan salah satu pusat penelitian yang berada di bawah Center for Strategic and Global Studies, Sekolah Kajian Strategis dan Global Universitas Indonesia. Pendirian PKJS-UI diprakarsai oleh para ahli perlindungan sosial di Indonesia pada tanggal 14 September 2015. PKJS-UI sebagai Pusat Kajian dari Universitas yang berfokus isu program perlindungan sosial. Visinya adalah menjadi pusat penelitian terbaik di Asia, dalam bidang penelitian, konsultasi, dan pelatihan tentang perlindungan sosial, serta berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di Asia. Misi kami adalah memperkuat asuransi kesehatan, jaminan ketenagakerjaan, dan berbagai program kesejahteraan sosial lainnya melalui penelitian, konsultasi, dan pelatihan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi http://pkjsui.org/.

Tentang Takeda

Takeda Pharmaceutical Company Limited adalah perusahaan biofarmasi terkemuka berbasis-nilai, penelitian dan pengembangan (R&D), dari Jepang, yang berkomitmen untuk menemukan dan menghadirkan perawatan terkini, yang sejalan dengan komitmen kami kepada para pasien (Patients), orang-orang Takeda (People), dan juga bumi (Planet) ini. Takeda berfokus kepada upaya R&D di berbagai area terapetik, termasuk: Oncology, Rare Diseases, Inflammatory Bowel Disease, and Haemophilia. Kami juga menginvestasikan R&D dalam pengembangan Vaksin. Kami berfokus untuk mengembangkan obat-obatan inovatif yang berkontribusi untuk memberikan perbedaan dalam perawatan dan kualitas hidup pasien dengan riset terhadap pilihan perawatan dan menggunakan kemampuan dan keahlian R&D kami untuk menciptakan lini perawatan (pipeline) yang luas. Takeda berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan bekerjasama dengan para mitra kami di layanan kesehatan di 80 negara di dunia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://www.takeda.com.

Kontak Media:

Takeda

Ferdo Pratama / Communications Manager

E: [email protected]

P: +62-21-310-6780 PKJS

Pemberitahuan Penting

Untuk tujuan pemberitahuan ini, “siaran pers” berarti dokumen ini, setiap presentasi lisan, setiap sesi tanya jawab, dan setiap materi tertulis atau lisan yang dibahas atau didistribusikan oleh Takeda Pharmaceutical Company Limited (“Takeda”) terkait rilis ini.

Siaran pers ini (termasuk setiap pengarahan lisan dan setiap pertanyaan-dan-jawaban sehubungan dengan itu) bukan merupakan promosi komersial atau kampanye untuk mempromosikan produk dan tidak dimaksudkan untuk, dan bukan merupakan, mewakili atau membentuk bagian dari setiap penawaran, undangan atau ajakan dari setiap penawaran untuk membeli, atau memperoleh, berlangganan, menukar, menjual atau dengan cara lain melepaskan, produk atau sekuritas apa pun atau permintaan suara atau persetujuan apa pun di yurisdiksi mana pun. Tidak ada saham atau sekuritas lain yang ditawarkan kepada publik melalui siaran pers ini. Penawaran sekuritas tidak boleh dilakukan di Amerika Serikat kecuali sesuai dengan pendaftaran berdasarkan Undang-Undang Sekuritas AS tahun 1933, sebagaimana diubah, atau pengecualian darinya. Siaran pers ini diberikan (bersama-sama dengan informasi lebih lanjut yang dapat diberikan kepada penerima) dengan syarat bahwa itu hanya digunakan oleh penerima untuk tujuan informasi (dan bukan untuk evaluasi investasi, akuisisi, pelepasan atau transaksi lainnya). Kegagalan untuk mematuhi pembatasan ini dapat merupakan pelanggaran terhadap undang-undang sekuritas yang berlaku.

Perusahaan di mana Takeda secara langsung dan tidak langsung memiliki investasi adalah entitas yang terpisah. Dalam siaran pers ini, "Takeda" kadang-kadang digunakan untuk kenyamanan di mana referensi dibuat untuk Takeda dan anak perusahaannya secara umum. Demikian juga, kata “kami”, “kami” dan “milik kami” juga digunakan untuk merujuk pada anak perusahaan secara umum atau mereka yang bekerja untuk mereka. Ungkapan-ungkapan ini juga digunakan di mana tidak ada tujuan yang berguna dengan mengidentifikasi perusahaan atau perusahaan tertentu.

Forward-Looking Statements

Siaran pers ini dan materi apa pun yang didistribusikan sehubungan dengan siaran pers ini dapat berisi pernyataan, keyakinan, atau opini mengenai bisnis Takeda di masa depan, posisi Takeda di masa depan, dan hasil operasi bisnis, termasuk perkiraan, prakiraan, target, dan rencana Takeda. Tanpa batasan, pernyataan berorientasi ke depan sering kali menyertakan kata-kata seperti “target”, “rencana”, “percaya”, “berharap”, “berlanjut”, “mengharapkan”, “bertujuan”, “berniat”, “memastikan”, “akan ”, “mungkin”, “seharusnya”, “bisa” “mengantisipasi”, “memperkirakan”, “memproyeksikan” atau ekspresi serupa ataupun bentuk negatifnya. Pernyataan berorientasi ke depan ini didasarkan pada asumsi tentang banyak faktor penting, termasuk berikut ini, yang dapat menyebabkan hasil aktual berbeda secara material dari yang diungkapkan atau tersirat oleh pernyataan berwawasan ke depan: keadaan ekonomi seputar bisnis global Takeda, termasuk kondisi ekonomi umum di Jepang dan Amerika Serikat; tekanan dan perkembangan persaingan; perubahan hukum dan peraturan yang berlaku, termasuk reformasi perawatan kesehatan global; tantangan yang melekat dalam pengembangan produk baru, termasuk ketidakpastian keberhasilan klinis dan keputusan otoritas pengatur dan waktunya; ketidakpastian keberhasilan komersial untuk produk baru dan yang sudah ada; kesulitan atau penundaan manufaktur; fluktuasi suku bunga dan nilai tukar mata uang; klaim atau kekhawatiran mengenai keamanan atau kemanjuran produk yang dipasarkan atau calon produk; dampak krisis kesehatan, seperti pandemi virus corona baru, pada Takeda dan pelanggan serta pemasoknya, termasuk pemerintah asing di negara tempat Takeda beroperasi, atau pada aspek lain dari bisnisnya; waktu dan dampak dari upaya integrasi pasca-merger dengan perusahaan yang diakuisisi; kemampuan untuk mendivestasikan aset yang bukan merupakan inti dari operasi Takeda dan waktu divestasi tersebut; dan faktor lain yang diidentifikasi dalam Laporan Tahunan terbaru Takeda pada Formulir 20-F dan laporan Takeda lainnya yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, tersedia di situs web Takeda di: https://www.takeda.com/investors/sec-filings/ atau di www.sec.gov. Takeda tidak berkewajiban untuk memperbarui pernyataan berorientasi ke depan yang terkandung dalam siaran pers ini atau pernyataan berorientasi ke depan lainnya yang mungkin dibuat, kecuali sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang atau peraturan bursa. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator hasil di masa mendatang dan hasil atau pernyataan Takeda dalam siaran pers ini mungkin bukan indikasi, dan bukan merupakan perkiraan, prakiraan, jaminan, atau proyeksi hasil Takeda di masa mendatang.

Informasi medis

Siaran pers ini berisi informasi tentang produk yang mungkin tidak tersedia di semua negara, atau mungkin tersedia di bawah merek dagang yang berbeda, untuk indikasi yang berbeda, dalam dosis yang berbeda, atau dalam kekuatan yang berbeda. Tidak ada yang terkandung di sini yang dapat dianggap sebagai ajakan, promosi, atau iklan untuk obat resep apa pun termasuk yang sedang dikembangkan.